Peralatan Dapur Favoritku

Bagi seorang wanita yang menjadi seorang istri dan ibu, sepertinya susah sekali melepaskan image dari kegiatan dapur. Kecuali yah, memang bencinya setengah mati ya. Namun, sebenci-bencinya seorang wanita dengan dapur, rasanya peralatan dapur masa kini sanggup membuat wanita manapun jatuh hati. Level masak saya yang belum amazing ini sangat saya sadari, dan secara prioritas, saya memang belum mau berlama-lama didapur, karena …. saya belum bisa tuh masak dan anak-anak teriak-teriak dibelakang gak karu-karuan. Belum cucian piring menumpuk. Humm.. :(.

Itu adalah salah satu kalimat yang ada di dapur saya . Tepatnya, kalimat tersebut tertera di salah satu alat pengukus yang sudah saya pakai sekitar 10 tahun lamanya, tepatnya ketika saya mulai merantau di Singapura.

Lumayan , ya?

Oya fungsi lain dari kalimat tersebut adalah untuk menyemangati hahah..padahal aslinya didapur perasaan adalah tempat dimana penampilan palinngggg apa adanya… 😀

Saya putuskan, untuk masa-masa ini, saya harus bisa memberikan waktu juga untuk bersama anak-anak walau kadang baca buku lagi baca buku lagi hihi… . Tapi it works, lumayanlah, semua kepegang. Yaa… walau kadang masih gedubrakan juga. :D:D:D

Melalui tulisan ini saya jadi ingin melihat kembali, apa ya yang sebenarnya sangat membantu saya dalam keseharian saya berjibaku di dapur. Sampai saat ini, saya punya TOP 5 peralatan dapur favorit. Yuk, cus !!

5.

Three in One Blender

Saya ingat, saya pertama kali membeli blender, ketika awal pertama kali menikah. Namun, karena setelah beberapa tahun pemakaian, saya merasa keberatan karena bahannya berat yaitu bahan glass, dan cukup besar. Oya, tahun itu sih belum ada kebiasaan review lihat barang ya sebelum membeli. Karena ukuran yang besar itu juga saya jadi mulai malas menggunakan blender. Lambat laun….akhirnya saya merelakan blender besar itu untuk dihibahkan …..setelah..hampir 10 tahun mungkin. Jadi saya beli lagi bukan karena rusak, cuma menyadari karena kurang efektif buat kebutuhan saya.

Lalu apa gantinya?

Ternyata betul ya, kehadiran anak lambat laun mengubah pandangan saya. Saya perlu blender yang tidak begitu besar, cepat dan ringkas dibersihkannya. Masa-masa MPASI adalah momennya. Untuk bisa membuat bubur, membuat jus, dan yang sampai sekarang masih relevan adalah membuat bumbu dasar. Ughhh… tanpa blender ini, rasanya bumbu-dasar hanyalah angan-angan hahaha…. . Beli bawang putih udah kupasan, ebi kering cuci bersih, potong jahe, gebuk kemiri, dan lain-lain…kemudian masukkan semuanya dan “dzzzziiiiinnnnggggg”…. jadi!

Masukkan wadah bersih lalu simpan dalam kulkas. Kapanpun perlu untuk ungkep ayam, bikin sup atau tumis-tumis sayur yang super cepat, saya tinggal ambil yang saya perlu. Bahagia!

Oya 3 in 1 karena ada yang untuk:

~nge-blend bumbu dasar

~nge-blend jus

~nge-blend nasi sampai kadar kelembutan yang saya inginkan. (halus banget atau halus tapi agak kasar).

img_20190315_160903

Usia pemakaian: 5 tahun

Merk: Philips

Tips pemakaian blender:

“The suggested way to clean it works well. You just fill it half full of warm water, add a drop or two of dishwashing liquid and buzz on high for 30 seconds.” Source: http://thedailyblend.ca/its-all-about-the-food/kitchen-blender-fun-facts/

4.

Rice Cooker

Sebenarnya ini penyelamat saya disaat ingin makan segala macam nasi secara cepat. Mulai dari nasi putih, nasi kuning, nasi liwet, nasi uduk atau bahkan bikin bubur. Tinggal distel moodnya, tekan buttonnya, dan tinggal. Jadi deh.

Rice Cooker yang saya miliki tidak begitu besar, maklum, isi rumah cuma 4 orang, itu juga si Ayah sudah tidak pernah mau makan nasi. Mau diet katanya :D. Tapi saya dan anak-anak masih butuh, masih butuh energi hihi.

Dan saya cukup berjodoh dengan rice cooker ini, awet-awet. Jadi lagi-lagi saya ganti rice cooker bukan karena rusak, tapi karena ingin ganti model. Dan alhamdulillah tidak ada masalah selama ini.

img_20190315_161103-1
koleksi pribadi

Usia pemakaian: kurang lebih 5 tahun

Merk : Tefal

Tips pemakaian rice cooker ini: Beberapa kali, ketika memasak nasi, saya beberapa kali tersadar bahwa, mode yang saya stel bukan “rice steam” tetapi “congee soup”. Saya heran aja, nasi yang saya masak lamaaaa banget matengnya, ternyata salah stel. Jadi tanpa sadar, kesenggol dari mode yang saya inginkan, dan kayanya memang gampang tergeser. Jadi.. walau kayaknya udah pencet, teteuup saja harus diperhatikan betul-betul.

3.

Wajan Besar

Buat saya, wajan besar ini fungsinya untuk masak sekali langsung banyak, dan kemudian bisa dibagi-bagi dalam wadah yang kecil-kecil dan dibekukan. Misal ayam bumbu kuning, daging, sambel goreng ati, dan lain sebagainya. Mau masak mi goreng atau nasi goreng pun hayukkk. Pada akhirnya, ketika saya merasa terbantu, beneran deh awet-awettt peralatan didapur saya. Rasanya sayang itu bertambah ketika merasakan bahannya bagus, membersihkannya juga gampang. wkkwwk.

Oya, dan saya merasa, sampai sekarang belum ada niatan atau kondisi untuk menggantinya seperti peralatan sebelumnya.

img_20190315_161023
koleksi pribadi

Usia pemakaian : 8 tahun

Merk: WMF

Fun Facts:

Apples Can Bring Back Your Pans’ Shine

Aluminum pots and pans are inexpensive, but they can stain easily and lose their luster pretty quickly. But the next time you’re peeling apples, don’t toss the peels—they can be used to bring the shine back to aluminum pots and pans! Just fill the pots with water and a few apple peels (might as well throw in any aluminum silverware as well). Bring to a boil for several minutes, then let the water cool in the pot before discarding. The acid from peels will restore shine to the aluminum. Source:https://www.quickanddirtytips.com/house-home/housekeeping/appliances/8-little-known-facts-about-your-pots-and-pans

2.

Pisau

Nah, ini nih yang bikin saya juga pusing kalau tidak dapat yang cocok. Saya pernah jatuh cinta sama satu pisau, awet dan juga bertahun-tahun. Sampai akhirnya hilang. Ya, hilang begitu saja.Padahal enakk banget untuk ngiris bawang, sayur, dan lain-lain. Dicari satu-satu ditempat yang biasanya, tidak nampak. Dicari ditempat yang tidak biasa, apalagi. Dan seingat saya, pisau ini tidak pernah dibawa keluar rumah. Agak horor juga sebenarnya, masa ada yang ambil ya, pisau gituuuu. Anak-anak sepertinya juga tidak mampu meraih tempat penyimpanan pisau. Buat saya, ini masih misteri sampai sekarang, dan berharap suatu hari nanti bertemu lagi. 😀

Kebayang kan senewen dan gemesnya saya. Buang-buang waktu rasanya huhuuu…untukk mencari pisau!

Setelah berhari-hari tidak terlihat batang hidungnya, eh gagangnya, akhirnya saya relakan saja. Dan beralih ke pisau lain yang memang sudah saya simpan sebagai cadangan. Agak beda sedikit, namun ternyata awet juga loh.Walau awalnya agak kagok, ternyata saya cocok-cocok aja. Jadi selain karena ingin ganti model, saya ganti peralatan dapur juga karena hilang. 😀

img_20190315_160528
koleksi pribadi

Usia pemakaian pisau terbaru: 3 tahun

Fun Facts tentang pisau:

Cry Less While Cutting Onions

“Do you want to cry less while cutting onions and not have to resort to wearing something like swim goggles to protect your eyes (don’t laugh, we’ve seen it done). Then sharper your knife. A sharp knife slices cleaner through the cell walls of an onion. This does less damage and releases fewer of the irritants that make you tear up.”

https://www.krudoknives.com/krudo-khronicles/fun-facts-about-knives/

Dan mau tahu, apa yang paling saya cintai sekarang ?

Jreng…jrenng….5..4..3..2..1…

1.

AIR FRYER

Dan yang paling mutakhir….yes… AIR FRYER is lifeeee!!!HAHAHA….

Sebenarnya sudah lama suami menyarankan mencoba air fyer ini, cuma saya masih gaya. Alasan utamanya untuk mengurangi minyak. Sudah sekitar 4-5 tahun yang lalu mungkin, cuma sayanya belum dapat hidayah. Wkwkkw. Gaya banget ya, padahal mau dibeliin suami lo, sayanya tinggal iya-in aja. Cuma saya belum mau.

Sampai akhirnya…. hadirlah anak kedua. Hahaha..kebayangkan, mulai bingung mengatur waktu, gak bisa lama-lama didapur, kelelahan melanda. Dan, bener, sekitar 6 bulan yang lalu, ada temen yang buka PO barang-barang Philips alias diskon besar. Baru saya mulai membuka hati, buka review, lihat di youtube cara pemakaian si air fryer ini. Akhirnya, karena diskonnya juga lumayan.. beli deh.

Dan… ternyata saya jatuh cinta….

Paling tidak, untuk hal-hal simpel keseharian saya, harus diakui, saya sangat terbantu. Ayam ungkep yang dikulkas, tinggal masukin air fryer tanpa minyak goreng, stel ukuran dan waktu, tinggal, jadi! Mau goreng ikan, jadi! Mau, goreng pempek, jadi juga dia! Mau goreng fries dari freezer , tinggal cemplung!

Dan bener loh, semuanya tidak menggunakan minyak! Kebayangkan jarang banget sekarang pemakaian minyak goreng dirumah. Walau kadang masih perlu minyak untuk goreng tempe kalau mau buat kering tempe biasanya. Tapi jarang. Gak perlu nunggu minyak panas, bolak balik ayam, belum ngurus jelantahnya, belum bersihin cipratan minyak dikompor dann…cuci wajan bekas minyaknya. 😦

Alhamdulillah.. paling tidak sampai saat ini, saya terbantu banget dengan air fryer ini. Sampai kapan? Entah ya sampai kapan wkwkw.. anak-anak juga sudah terbiasa dengar Ibunya goreng pakai air fryer, dan resep-resep diinternet banyak juga yang sudah mulai menggunakan airfryer. Uhuyy..!

img_20190315_161215
koleksi pribadi

Usia pemakaian : baru 6 bulan

Mau tahu lagi mengapa saya jadi suka airfryer? Ini sekedar tambahan info yang mendukung. 😀

https://www.eatthis.com/air-fryer/

Yeahh..selesai!

Nah., demikian sedikit cerita saya yah.. tentu saja ini subjektif banget yaa, pasti berbeda setiap orang. Semoga teman-teman yang membaca bisa menemukan manfaatnya walau hanya sebutir debu. Yang jelas, piranti dapur masa kini sangat membantu kita kok, ibu-ibu yang baru belajar masak, atau bahkan yang sudah jagoan biar jadi tambah jagoan. Bagaimanapun, niat tulus untuk menyiapkan masakan dari rumah dengan penuh cinta insyaallah akan dirasakan juga oleh anggota keluarga kita.

Oya, bagaimana dengan kamu, apa peralatan dapur favoritmu? Selamat memasak! 🙂

*)Ditulis sebagai bagian dari kegiatan menulis bareng bersama Rumbel Literasi IP-ASIA (Edisi Maret 2019)