Melatih Kemandirian Anak (Hari 2)

Tantangan Hari 2, Game 2

Untuk hari ini, masih tetap fokus pada skill selanjutnya yaitu mengambil dan mengembalikan mainan pada tempatnya. Azka telah memiliki rutin ketika bangun tidur, dia biasanya langsung ikut mandi dan mengantar kakaknya ke tempat van sekolah menjemput. Sehingga, dia segar dan siap beraktivitas, terutama setelah sarapan.

Oya, disini saya akan sedikit-sedikit menambahkan informasi tentang Montessori, ya. Salah satu filosofi metode ini adalah adanya respect terhadap anak. Yang lalu diterjemahkan dalam penataan lingkungan yang disebut prepared environment atau lingkungan yang dipersiapkanHubungannya bagaimana, yah? Jadi ketika anak lahir, anak tentu saja kondisi fisiknya berbeda dengan orang dewasa, yaitu kecil. Karena kondisinya yang belum “sebesar” atau “setinggi”orang tua, maka sebagai wujud menghormati keadaan anak tersebut, kita sebagai orang tua menyiapkan lingkungan yang child-size atau sesuai ukuran anak. Itulah mengapa, dilingkungan Montessori, seluruh rak-raknya selalu rendah, sesuai ukuran anak, dengan harapan, anak dapat secara mandiri mengambil dan mengembalikan material yang ia inginkan.

Oya, ada salah satu artikel mendukung, yang bisa dilihat di sini.

img_20190424_104051-1
Bisa dilihat kan, tinggi raknya? 

Hari 2

Seperti hari ini. Setelah bangun tidur dan merasakan udara segar di luar setelah mengantar kakaknya, kami pun kembali kerumah.

Lucunya, Azka langsung bergerak mengambil mainan sendiri. Dan hari ini dia memilih mengambil kegiatan menuang kering; yakni menuang pompom. Ada salah satu unsur kemandirian  lain yang merupakan filosofi dari Montessori sebenarnya yang bisa terlihat di sini. Yaitu ketika anak secara sadar mengambil keputusan secara mandiri, dia ingin mengambil material apa. Atau dengan kata lain, secara naluriah, ada hal yang berada dalam dirinya yang menggerakkan anak untuk memutuskan, aku tertarik dengan material ini. Dan Azka telah memutuskan. Hihi… kecil-kecil belajar mengambil keputusan, ya. Dan sebagai orang dewasa, kita respect terhadap keputusannya.

img_20190426_082933img_20190426_082937

 

 

 

 

 

 

 

 

img_20190426_091721

img_20190426_091733

Hasil observasi:

  1. Azka tampak telah mengetahui rutinnya, tahu bahwa ia boleh mengambil mainan sendiri, namun untuk alas kerja masih harus diingatkan. Salah satu poin Komunikasi Produktif yang bisa selalu digunakan adalah Keep Information Short and Simple. Jadi, ketika saya mengatakan, “Azka, jangan lupa alas kerjanya ya”, Azka paham dan mengambilnya.
  2. Selama fokus dengan materialnya, Azka juga beberapa kali berganti material yang lain. Hal ini tentu saja diperbolehkan, namun saya tetap mengingatkannya untuk mengembalikan mainan sebelumnya. Baru setelah itu boleh mengambil yang lain.
  3. Ketika selesai dan Azka nampak sudah tidak fokus, dia mulai berlari dan meninggalkan area ini. Namun lagi-lagi, saya harus mengingatkan, “Azka, jangan lupa kembalikan mainan dan alas kerjanya ya”. Dan dia mengikutinya!
  4. Progress hari ini: Ketika saya memberikan instruksi, Azka tahu apa yang harus dilakukan. Well done, Azka !
WhatsApp Image 2019-04-27 at 04.46.16
Tabel Kemandirian Anak: Hari 2

Singapura, 27 April 2019

#hari2

#gamelevel2

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbundasayang@institut.ibu.profesional